Senin, 10 Februari 2014

BENIH KOMODITAS PERKEBUNAN MERUPAKAN KOMPONEN TEKNOLOGI TIDAK KASAT MATA !



BENIH KOMODITAS PERKEBUNAN MERUPAKAN KOMPONEN      TEKNOLOGI TIDAK KASAT MATA  !


Perkembangan yang luar biasa terjadi pada industri minyak sawit  yang mengukuhkan sebagai penghasil minyak nabati yang paling efisen dibandingkan dengan bahan nabati penghasil minyak lainnya seperti kedelai, biji bunga matahari dan kelapa tidak terlepas dari perkembangan industri benih kelapa sawit yang secara kontinyu dilakukan perbaikan terus menerus melalui hibridisasi atau proses perkawinan silang yang dilakukan oleh para breeder pemulia tanaman.

Tanaman kelapa sawit yang kita kenal sekarang ini bukan merupakan tanaman asli, namun merupakan tanaman yang diintrodusi dari Benua Afrika.  Tanaman ini dinegara asalnya tidak berkembang dengan baik sebagai penghasil minyak nabati dikarenakan problematik cuaca, hal ini sebaliknya dengan yang terjadi dinegara kita. Tanaman kelapa sawit yang berasal dari Afrika dikenal sebagai Elais guinensis sp. Pengembangan awal secara komersial pada tanaman ini dilakukan dengan cara memilih biji dari tanaman yang komersial yang dianggap memiliki karakteristik penampakan yang lebih baik. Bahan tanam yang diperoleh dengan cara demikian disebut sebagai biji sapuan (ilegitim) yang tidak jelas diketahui identitasnya hasilnyapun relatif sangat rendah baik dari sisi produksi TBS mapun rendemen minyak yang dihasilkan dari hasil panen tanaman tersebut.

Dalam rangka perbaikan kualitas mutu bahan tanam (benih) maka dilakukan persilangan yang pada waktu itu masih mempergunakam persilangan D X D yang diikuti oleh perbaikan materi persilangan selanjutnya yang mempergunakan T X D dan D X T, dari hasil persilangan tersebut didapatkan peningkatan rendemen minyak berdasarkan hasil pengujian ditingkat laboratorium maksimal berkisar 20,1%. Kondisi ini lebih memacu lagi untuk melakukan perbaikan mutu bahan tanam dengan perkembangan teknologi DXP yang dipergunakan pada era 1980. Persilangan ini diyakini memiliki tingkat rendemen ( 24% ) yang tertinggi sehingga dipergunakan sebagai dasar didalam melakukan produksi benih kelapa sawit.

Material bahan persilangan untuk benih pada saat ini tidak hanya mengandalkan dari material tanaman Elais guinensis semata namun sudah memasukan material Elais Melanococca atau Elais Oleifera yang berasal dari Amirika latin. Bahan tanam yang berasal dari amirika latin ini memiliki keunggulan berupa kadar rendemen minyak yang tinggi, penampakan ( fenotipe) tanaman yang relatif pendek, memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan material tanaman yang berasal dari Afrika.
Berdasarkan kondisi tersebut maka arah pemulian tanaman diharapkan menghasilkan beberapa keunggulan seperti (1) Peningkatan rendemen, (2) Pertumbuhan meninggi yang lambat, (3) memiliki Tandan Buah Segar (TBS) yang lebih berat, (4) Tangkai tandan buah lebih pendek dan (5) toleran terhadap penyakit.


TEHNOLOGI PRODUKSI BENIH KELAPA SAWIT

Tanaman kelapa sawit pada dasarnya termasuk dalam kelompok tanaman berumah satu artinya bunga jantan dan betina berada dalam satu pohon, sehingga tanaman dapat melakukan penyerbukan sendiri (selfing), namun untuk memproduksi benih dilakukan dengan tehnik penyerbukan silang yang dilakukan oleh manusia yang dikenal sebagai perkawinan silang hibridisasi dan hasilnya disebut sebagai hibrida.

Perkawinan silang yang dilakukan dalam memproduksi benih kelapa sawit adalah tetua dura (D) dan pisifera (P) yang hasilnya dikenal sebagai tenera (DXP). Perkawinan ini dimaksudkan untuk menggabungkan beberapa karakter unggul yang dimiliki oleh masing-masing tetua dan mengeliminir sifat negatif dari tetua tersebut.
  

                                                         


                                               
DURA
-Sh+/Sh+
-Thick shell
-Low oil content
TENERA
-Sh+/Sh-
-Medium shell
-High oil content
PISIFERA
-Sh-/Sh-
-No shell
-Female steril
   
HINDARI PENGGUNAAN BENIH PALSU

Benih kelapa sawit palsu pada dasarnya adalah benih ilegitim yang umumnya tidak dilakukan proses hibridisasi atau perkawinan buatan dan berasal dari tanaman komersial yang ada di masyarakat.  Penggunaan benih palsu akan merugikan petani pekebun dikarenakan tingkat produksinya rendah dan rendemen minyaknya rendah. Perbedaan produksi benih palsu dan asli akan nampak nyata pada saat tanaman telah menghasilkan lebih dari 5 tahun setelah tanam.

Benih yang berupa bibit siap tanam sangat sulit dibedakan antara tanaman yang berasal dari proses hibridisasi dengan tanaman yang berasal dari benih asalan ‘ilegitim’ atau palsu, guna mencegah kesalahan dimaksud dapat dilakukan dengan mempersyaratkan label pengujian BP2MB pada setiap batang tanaman yang dibelinya, karena hanya benih asli dan memenuhi tahapan prosedur  pemeriksaan yang dapat diterbitkan labelnya, disamping itu label dapat dipergunakan sebagai alat tertanggung gugat pada saat tanaman yang ditanam mengalami penyimpangan.

1 komentar:

  1. BetMGM launches sports betting in Michigan and Pennsylvania
    Michigan and Pennsylvania sports betting 수원 출장마사지 operators BetMGM and BetMGM will operate at both online sportsbooks 영천 출장샵 and online 충주 출장마사지 casinos 화성 출장샵 in a 안양 출장샵 single

    BalasHapus